Monday, July 7, 2014

Kesibukan Seorang Yes Man!

Bismillaah...
"Libur telah tiba, libur telah tiba ! Hore ? Hore? Hore!"

Bagi teman-teman yang masih kelahiran tahun 1995 keatas, pasti tahu lagu ini~ Lagu wajip pake p yang dikumandangkan saat liburan tiba. Namun anehnya, mungkin ini pertama kalinya saya menginginkan liburan ini cepat berlalu. Saya terlalu terlena dengan kesibukan yang saya buat sendiri.

R1: "Maneh sekarang sibuk apaan bro?"
R2: "Maneh kenapa ga pulang?"

Ini adalah pertanyaan yang sering aktivis lontarkan kepada temannya ketika memulai pembicaraan. Dilanjutkan dengan menceritakan tentang kegiatan sang aktivis agar teman-temannya tau, bahwa ia adalah seorang aktivis. (Merasa) telah menggunakan waktunya dengan sangat keren, melakukan banyak pengorbanan, dimana tidak semua orang mampu melakukan apa yang ia lakukan.

Saya pun merasa sudah menjadi aktivis, karena merasa bahwa saya adalah manusia ter-sibuk di sepanjang liburan kali ini. Bedanya, saya tidak melontarkan pertanyaan yang saya sebutkan diatas. Saya lebih memilih diam, ketika orang-orang sekitar saya meragukan kontribusi saya di beberapa bidang. Mulai dari CEO, kepala "sekolah - diklat", kepala divisi, sampai teman-teman seperjuangan dengan latar belakang kegiatan yang berbeda-beda.

F1: "Maneh kemana aja sih, ko gadateng diklat ?"
F2: "Maneh kalau urang suruh-suruh, yang semangat dong! Jangan ngeluh mulu"
F3: "Dimohon pengertiannya bagi yang gabut, bantu kita untuk mensukseskan kegiatan blablabla". 

Kesal memang, tapi saya tidak sepatutnya marah dan mengaku kalau saya orang yang paling banyak kerjaannya saat ini. Semua orang ada kontribusinya di bidang dan kegiatannya masing-masing. Karena itulah, saya menulis notes ini dengan harapan kita bisa berbagi faham tentang kesibukan masing-masing tadi :3

Semua kegiatan ini tidak datang atas paksaan mereka sendiri. Ada yang memang saya ingin berkontribusi disana. Ada yang membuat saya terlibat disana karena setahun yang lalu saya bersumpah serapah akan berkontribusi. Ada yang berupa syarat dan kewajiban. Ada yang karena saya kasian ketika melihat sedikitnya keluarga saya yang berpartisipasi. Dan bahkan, ada yang melibatkan saya secara tiba-tiba.. J-1 ditanya mau atau tidak, saya langsung dianggap bergabung :')

Dan rasanya sangat mengejutkan. Saya tidak percaya kalau 24 jam hidup saya di liburan ini, saya pergunakan atas kehendak teman-teman saya. Ingin saya mengelak, tetapi ketika teman bertanya...

A1 : "Maneh sibuk apaan sih qi ?" 

... Saya cuma bisa terdiam. Susah untuk menjelaskan, kecuali sang penanya tersebut mau menemani saya minimal sehari penuh. Mungkin... Inilah yang disebut tidak merdeka - ingin bebas tapi tak bisa, ingin bicara tapi tak berusaha.

Nasi sudah menjadi bubur. Bubur yang gosong. Saya bingung antara senang dan menyesal. Pernah ada beberapa teman bilang...

RF1: "Karena kamu itu orangnya reliable qi"
RF2: "Kamu teh kalau disuruh dan gabisa, ya tolak atuh qi"

... Yang membuat hidung saya terbang memang (bukan karena ada gaya aerodinamik). Tapi saya tidak semudah itu merasa GR, saya lebih prefer oleh perkataan teman saya yang kedua.

Ya mau bagaimana lagi, saya seorang Yes Man, orangnya ga tegaan ketika melihat orang lain dalam kesusahan, ketika kebaikan ditindas dan kejahatan merajalela (jiaah). Karena saya mah apa atuh, hanya seorang staff, pimpinan suatu lembaga yang maaf - tidak penting. Seorang yang bahkan daftar jadi ca-kepsek saja gagal di seleksi administrasi :'v 

Mungkin karena itulah saya bisa disuruh buat kesini dan kesitu :v

Tapi ada kaka inspiratif, Umi, dan teman saya yang memberi nasihat: 

Umi: "Waktu buat kamu sendiri mana ?"
RA1: "Kamu tidak akan bisa membuat semua orang lain bahagia." 
RA2: "Jangan lupa untuk menjaga diri sendiri tetap terbina (edited)". 

Ini membuat saya berfikir ulang, saya harus bisa melawan ketidak-tegaan yang sering mengalahkan logika saya. Saya harus bisa berkata tidak ! Saya harus bisa bersikap acuh - tak usahlah bersikap sok-sokan peduli, padahal ikut berkontribusi saja engga. Nanti deh kalau sudah bisa jurus membelah diri, silahkan berkomitmen dan berkontribusi dimanapun :v

Jadi, mohon pengertiannya untuk kita semua, kita punya kesibukan masing-masing. Kita semua cuma punya waktu 24 jam sehari, dan semua memiliki prioritas masing-masing dalam menghabiskan waktu tersebut. Dan saya sih cuma berharap gini, minimalnya:

"Anda, Dia, Saya, bukan orang yang paling sibuk. Karena itu jangan rendahkan, jangan jengkel, hargai teman anda yang terlihat gaada kerjaan"

Engga marah sih, tapi ya ingin dimengerti aja, sekaligus ingin mengerti juga :') 
Maaf kalau bahasanya njelimet, maklum Tata Tulis Karya Ilmiah saya BC :)
Kalau yang dibawah ini, bukan curhatan. Ini adalah nasihat dari seorang anonim untuk kita semua:

"Sebagai seorang manusia, seharusnya kita sadar betul bahwa segala waktu yang kita miliki adalah milik Allah subhanahu wa ta'ala. Maka, sebaik-baik waktu yang disimpan oleh seorang manusia, adalah waktu yang dipakai untuk mengabdi kepada Tuhannya"

Akhir kata as always hehe. Saya sebagai manusia juga menyadari bahwa sudah fitrahnya dalam melakukan kesalahan. Saran dan masukkan dari kamu akan sangat saya apresiasi, agar penulisan blog ini dapat menjadi lebih baik lagi.

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh~