Sunday, October 21, 2018

Notula SPN Hari Pertama

Bismillaah, 
Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh~

Sambil mengumpulkan tenaga dan membiasakan diri untuk menulis lagi, penulis mau latihan menulis dengan menulis tentang notula Sekolah Pranikah ah~

Sekolah Pranikah (selanjutnya disebut SPN) diadakan agar.... membantu mewujudkan rumah tangga yang tidak asal-asalan (ketahuan penulis ngga menyimak dengan baik). Intinya mendidik calon suami/istri agar siap mengarungi bahtera rumah tangga. SPN ini diadakan Masjid Salman ITB, rutin setiap semester diadakan 2 kali. Dalam satu kali pelaksanaannya, terdapat 9-10 pertemuan. Pada Oktober-Desember ini, susunan materi SPN kedepan adalah:

0. Perkenalan
1. Motivasi Menikah
2. Mengenal Karakter
3. Komunikasi Harmonis
4. Problematika Rumah Tangga
5. Sex dan kesehatan Alat Reproduksi
6. Fikih Nikah
7. Manajemen Keuangan Rumah Tangga
8. Pernikahan menurut Syariat Islam dan Hukum Negara

Penulis meminta do'a teman teman supaya bisa istiqamah untuk menulis notulanya seminggu sekali ya, hitung hitung penulis menulis di blog juga kan ya. Hatur nuhun, langsung cekidot gan.
========================================================================

Perkenalan

oleh: ust. H. Ayi Rohidin


1. Ta’aruf

Ta’aruf itu bukan sekedar saling mengenal biasa, tapi perkenalan yang memang tujuan akhirnya untuk menikah. Ketika ada lawan jenis mengajak ta’aruf, maka kita harus sadar bahwa tujuan akhirnya adalah pernikahan

Tidak makan-makan, jalan-jalan, murni mengedepankan ibadah kepada Allah 
Kalau belum siap menikah, jangan memulai ta’aruf
Jika siap menikah, laksanakan via perantara

Ta’aruf bukan masalah jadi ke jenjang pernikahan atau tidak. Yang penting adalah prosesnya. Segala nafsu yang muncul ketika ta’aruf ini, belokkan menjadi energi positif agar bisa melakukan kebaikan kebaikan. 

2. Apa saja yang perlu dipertanyakan?

Orientasi hidup. 

Untuk apa dia hidup, cari tujuan yang kira-kira bisa dicapai bersama. Aspek yang sering disamakan dalam hal ini adalah tujuan dalam beragama. Jika orientasi dari kecantikan/ketampanan, itu bisa rusak dan di luar sana ada yang lebih cantik/tampan.

Bagaimana menilai orientasi agamanya? Lihat dari ketaatannya. Apakah calon istri taat terhadap orangtua? Lihat bagaimana calon bisa menjaga harta dan lingkungannya, bagaimana calon bisa menjaga merawat diri sendiri (dan bersolek?) dan sekitarnya, termasuk harga diri sendiri dan calon pasangan. Haram hukumnya apabila kita menyampaikan aib keluarga kita.
Dengan berorientasi pada agama, kita bisa meredam semua godaan dan perpecahan yang mungkin terjadi saat berumah tangga nanti.

*Ini ngga tau kenapa tiba-tiba bahas ini*
Lelaki yang poligami, itu karena salahsatu dari 3 ini : Kaya, pejabat, atau nekat
Jika seorang laki-laki ingin poligami, ingatlah bahwa istri dan anakmu bisa menjadi fitnah bagimu, maka sebisa mungkin tolak poligami
Jika seorang perempuan, sikapi poligami sebagai pintu menuju surga, dan sebisa mungkin tawari suami poligami

Visi hidup. 

Ketika kita terus menerus berbicara tentang suatu hal, maka hidup kita ada disitu. Tanyakan apa mimpinya

3. Ada 2 ibadah yang senantiasa digoda oleh syaithan : Shalat dan menikah

Godaan syaithan terhadap pasangan yang belum halal : menggoda agar bersatu (dengan cara yang tidak halal)
Godaan syaithan terhadap pasangan yang sudah halal : menggoda agar berpisah dan cerai

4. Mahar

Mahar adalah suatu harga yang dibayarkan oleh suami, agar si perempuan ta’at dan patuh kepada suami.
Jumlahnya mahar boleh apapun, terserah istri. Namun seorang perempuan hendaknya tidak bilang “mahar saya terserah calon suami”. Pasanglah harga minimal. Namun, sebaik-baik wanita itu yang memudahkan maharnya. Seorang laki-laki tidak boleh memaksakan jumlah mahar seorang perempuan, tapi negosiasi jumlahnya boleh.

5. Ijab qabul

Ijab seorang ayah perempuan adalah, suatu kalimat yang menyatakan bahwa “Saya dengan istri saya, telah membesarkan dia dari kecil, mengorbankan uang, tenaga dan pikiran, mendidiknya, menjaganya. Sekarang, saya serahkan seluruh tanggung jawab ini kepada anda, tolong lakukan hal yang sama sebagaimana saya perlakukan anak saya dahulu kala”

Qabul seorang pria adalah suatu penerimaan dari tanggung jawab ayah yang telah diserahkan kepadanya

6. Materi lain

Mintalah kepada pasangan kita, untuk mentahlilkan di telinga kita saat sakaratul maut. Selalu minta pada umur berapapun, agar sadar bahwa kehidupan rumah tangga tetap dipisahkan oleh kematian

Mandul itu bukan suatu kejadian dimana kita tidak dikaruniai anak. Mandul itu, ketika kita punya anak namun mereka tidak memberikan keuntungan akhirat untuk kita. 

========================================================================

Pastinya masih banyak penjelasan ustadznya yang tidak saya tuliskan dalam post ini sih... Bagi teman-teman yang mau berkomentar, untuk menambahkan (atau mengurangi), silahkan komentar di kolom yang sudah disediakan~

Semoga bermanfaat ya!
Wa billaahi taufiq wal hidayah
Wassalamu'alaykum warahmatullaahi wabarakatuh