Wednesday, March 15, 2017

7 Days Qur'an Challenge

Bismillaah..
Assalamu 'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh!

Halo teman-teman :D Beberapa waktu yang lalu, penulis memperhatikan banyak orang yang mem-post satu-dua ayat Qur'an di timeline Instagram. Setelah diperhatikan lebih lanjut, ternyata mereka mendapat tantangan berupa #7daysquranchallenge

Ngapain sih, challenge nya? Yang pasti tidak menyebabkan kematian seperti sk*pchallenge yang akhir-akhir ini juga beredar di anak-anak muda sekarang (sedih). Penulis merasa bahwa ini tantangan positif yang membuat orang-orang yang ditantang menjadi lebih dekat dengan Al-Qur'an. 

Challenge ini mengharuskan orang yang di-tag untuk mempost ayat-ayat Al-Qur'an selama 7 hari, dan men-tag seseorang pada setiap post untuk melakukan hal yang sama.


Awalnya penulis agak malu untuk inisiatif post sendiri ikutan challenge ini, tapi da penulis mah' apa atuh :"(
Namun akhirnya penulis (berhasil membuat dirinya) di-tag oleh kang Shidiq di postnya pada hari ke-2. Yah, mau gamau (aslinya sih mau) akhirnya penulis ikut #7daysquranchallenge (yeay >_< )


Sebelum memasuki post-post ayat Al-Qur'an yang akan dibuat, penulis ingin mengingatkan bahwa penulis sendiri masih tidak pantas untuk menafsirkan ayat-ayat Al-Qur'an sendiri dan sekenanya. Alangkah sangat jauh lebih baik pisan banget jika teman-teman mencari tafsir aslinya misal pada tafsir Ibnu Katsir atau ikut pengajian yang membahas tafsir Al-Qur'an.... Sip ya? Mantap!

Sebagai gambaran, penulis In Syaa Allaah akan mem-post 7 ayat berikut (lafadz basmalah di awal surat tidak dihitung) :

1. Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 1,
2. Al-Qur'an surat Al-Muddatstsir ayat 3,
3. Al-Qur'an surat Ali-Imran ayat 200,
4. Al-Qur'an surat Al-Muthaffifin ayat 1-3,
5. Al-Qur'an surat Al-Insyirah ayat 5-6,
6. Al-Qur'an surat Yusuf, dan
7. Al-Qur'an surat Al-Qamar ayat 17.

Yah, spoiler dong ? Haha ya bisa jadi, suka-suka penulis lah mau membocorkan atau ngga -_- 
(Ssst, sebenarnya ini ditulis biar penulis tidak lupa mau menulis ayat yang mana saja, maklum.. penulis pikun :'D )

Sepertinya asik juga kalau blog ini diisi juga dengan ayat-ayat Al-Qur'an - dan memang pada beberapa tulisan yang telah dibuat, penulis mencoba mengaitkannya dengan Al-Qur'an dan Al-Hadits yang terasa cocok(logi) bagi penulis. Semoga kedepannya usaha penulis untuk menulis berbagai hikmah yang didapat dari Al-Qur'an dan Al-Hadits tidak berhenti sampai disini saja, aamiin.

Sebagai penutup, ada pesan dari penulis : kalau mau ikutan  #7daysquranchallenge , langsung aja post ! Gausah nunggu di-tag sesorang :'D Atau kalau mau, bilang aja di-tag sama penulis di @rfathulazhar.. Ga bohong kok, 'kan penulis yang ngajak teman-teman semua :3

Semoga teman-teman yang lain juga ikut #7daysquranchallenge ini, dan kita semua ikut menyebarkan kebenaran - walau cuma satu ayat~

Wassalamu 'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh~

Monday, March 6, 2017

Kapan Wisuda ?

Bismillaah...
Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh!

Hai kawan-kawan~ Penulis kembali lagi menulis blognya yang sudah lumayan usang hehe. Tulisan ini di dedikasikan terhadap orang-orang yang kepo terhadap status kemahasiswaan penulis. Karena diterpa satu-dua cobaan dan ujian, penulis mencoba mentransfer energi negatifnya menjadi tulisan yang siapa tau bermanfaat dan memberi hikmah kepada kawan-kawan pembaca semua :')

Pertama-tama, penulis ingin memberitahukan bagi kawan-kawan luar ITB, bahwa "jatah" yang disediakan kampus gajah untuk berkuliah adalah maksimal 6 tahun, dengan tingkat kelulusan rata-rata FTMD (fakultas penulis) adalah 5 tahun.

Tentu tetap saja ada yang lulus 3,5 tahun dengan kegiatan kampus yang aktif dimana-mana dan softskill yang mumpuni - ah, terpanut di qalbu*, lah! Namun, itu tidak menjadikan alasan untuk membanding-bandingkan seseorang berdasarkan tahun kelulusannya.

=======================================================================

"Lulus kapan?" Pertanyaan yang acapkali diajukan kepada penulis ketika bertemu dengan seseorang yang merasa dirinya peduli. Penulis dapat mengenali kok, mana yang peduli dan mana yang basa-basi :3 Bukan indra keenam, tapi kalau kata orang itu punya sense perasa tersendiri. Orang yang peduli itu orang yang mengetahui seluk-beluk, naik-turun, dan tajamnya pertugasan penulis, bukan orang yang seenaknya nanya pertanyaan sakral tersebut tanpa memikirkan kondisi penulis.

Penulis pernah membaca komik Bencana Lisan karya Vbi_djenggotten dari teman saya (maaf ga' modal) tentang suatu kisah :
Sebut saja A yang secara asal menanyakan "Kapan nikah ?" kepada B, tanpa memikirkan latar belakang si B. Ternyata B sudah mencoba melamar banyak akhawat namun belum takdirnya untuk menikah. Nah loh, A bisanya nanya doang nih, si B kan jadi teringat masa lalunya heuh.

Daripada menanyakan hal yang berpotensi menyakitkan hati yang ditanya, lebih baik membantunya menyelesaikan masalahnya. Pada cerita tersebut juga disampaikan bahwa akhirnya ada si C yang tidak hanya menanyakan "kapan nikah" tapi juga membantu mengenalkan B pada temannya yang mau menikah juga. Happy ending, deh!

Kasus yang demikian, penulis banyak mengalaminya. Ketika dinasihati sedemikian rupa, alasannya : "Biar dido'akan".... Penulis berbaik sangka saja kalau sang penanya benar-benar mendo'akan penulis. Jangan lupa do'akan penulis saat hujan dan di sepertiga malam ya, jangan cuma pas dinasihatin aja :P

Kalimat tadi adalah nasihat buat penulis agar tidak asal nanya - jika kawan-kawan merasa tersentil dan tersadarkan, itu pasti hidayah dari Allah subhanahu wa ta'ala :) Teruntuk kawan-kawan yang suka ditanya seperti penulis, baiknya berbaik sangka juga dan berterima kasih kepada penanya karena sudah memikirkan kawan-kawan :)

========================================================================

Jadi, lulus kapan? Penulis In Syaa Allaah akan lulus saat wisuda nanti, HAHAHAHAHAH (thank you, Mr. Obvious)
Pada suatu waktu nanti, Allah azza wa jalla telah menuliskan takdir terindah untuk penulis di Lauh Mahfuz. Penulis sekarang hanya perlu berusaha sekeras mungkin, berlepas diri kepada-Nya selepas-lepasnya, dan selalu bersyukur dan berprasangka baik atas pilihan takdir-Nya. Ikhtiar-tawakkal kalau kata kawan-kawan penulis.

"Penulis kan, mapres.. ko bisa belum lulus?" kemapresan penulis hanya hoax yang harus segera dihentikan, dan status mapres seseorang bukan penentu waktu kelulusan

"Penulis kan, cumlaude.. ko bisa belum lulus?" sama aja say, status cumlaude bukan penentu waktu kelulusan seseorang. Bagi penulis, cumlaude atau tidak cumlaude hanya dibedakan dari dapat-boneka-dan-flashdisk-dan-update-status-bijak-dan-panggilan-tambahan-saat-wisuda, nothing more.

Semua punya timeline nya masing-masing. Ada yang lulus cepat, ada yang ga lulus-lulus. Ada yang nikah cepet, ada yang ga nikah-nikah. Ada yang mati cepet, ada yang ga mati-mati (iya kamu, kenapa ga mati-mati sih - canda :P). Semua ada waktunya, tak ada kata terlambat, tak ada kata terlalu cepat, Kita tidak berlomba dengan orang lain, kita berlomba dengan diri kita yang kemarin. Sungguh merugi, orang yang dirinya pada hari ini sama dengan dirinya yang kemarin.

========================================================================

Banyak hikmah yang penulis dapat dari ditundanya kelulusan penulis.

Penulis jadi dapat bertemu dengan berbagai macam orang dengan berbagai latar belakang dan problematika hidup. Membuat penulis sering tertonjok dan merasa kurang bersyukur atas segala yang dihadapi oleh penulis. Bertemu dan dekat dengan seseorang yang punya penyakit parah, dengan seseorang yang broken home, dengan seseorang yang akademiknya terancam, yang bingung bagaimana caranya je Jepang pun ada ^^v

Penulis jadi sadar kalau penulis masih belum sabar, masih banyak update status galau dimana-mana dan banyak curhat kemana-mana. How shameful you are! Masih sering moody dan nyebarin badmood nya kemana-mana.

Penulis juga ditegur langsung oleh Allah subhanahu wa ta'ala :') Akhir-akhir ini sering dapat surat At-Talaq (surat ke 65), yang potongan ayatnya berbunyi :

"... Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar (ayat 2)"

"... Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu (ayat 3)"

"... Dan barang -siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya (ayat 4)"

"... dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya (ayat 5)"

dan yang paling kena,
"... Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan (ayat 7)"

Walau secara teori tau, penulis jarang menerapkannya di dunia nyata. Penulis tahu kalau begini dan begitu, dan harusnya begini dan begitu. Seringkali nasihat dan semangat teman hanya di "ya iyalah itumah common sense". Maafkan penulis kawan-kawan, tolong maafkan.

========================================================================

Sebenarnya, masih banyak yang ingin penulis sampaikan.. namun, entah mengapa rasanya tulisan dalam satu judul ini sudah terlalu banyak ><
Jika Allah mengizinkan, maka penulis akan membuat bagian dua dari -telatnya kelulusan penulis- 

Bahkan dalam telatnya kelulusan yang sekarang pun, penulis sebenarnya yakin bahwa Allah punya rencana dan hikmah hikmah lain untuk penulis. Namun penulis belum menemukan cara yang pas untuk mengekspresikannya lewat status-status media sosial hehe

Sekian dulu dari penulis, semoga kawan-kawan yang sedang berjuang menyelesaikan kuliahnya diberi kekuatan lebih oleh Allah subhanahu wa ta'ala untuk menyelesaikan amanahnya, dan tidak cepat berputus asa seperti penulis :'))

Penulis mohon maaf apabila ada yang tersinggung dengan tulisan ini. Kesamaan peristiwa pada cerita diatas disebabkan oleh kesengajaan penulis :P

Semoga kawan-kawan mendapatkan hikmahnya masing-masing, dan mendapatkan sudut pandang yang lain dari sisi penulis !

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh

*terpanut di qalbu = ekspresi penulis untuk mengungkapkan rasa kagumnya terhadap orang yang terbaik dan panutan di jiwa

Setatus Galaw Penulis

Bismillaah....
Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh!

Buat kawan-kawan yang secara tidak sengaja menemukan postingan ini.... Ini cuma reminder untuk penulis bahwa penulis itu konyol banget saat galau. Dan harapannya sih, membuat penulis sadar diri dan mengurangi tingkat kegalauannya hehe

Bagian 1 : Galau karena tugas akhir