Thursday, October 26, 2017

Selamat Ulang Tahun!


"Waaaah, selamat ulang tahun! Baarakallaah fii umrik! Wilujeung tepang taun! Happy birthday! Buon compleannoSugeng tanggap warsaAlles Gute zum GeburstagOtanjoubi omedetou gozaimasu!"*
Tapi wait, hari ulang tahun adalah suatu hari kelahiran seseorang [1]. Pertanyaannya adalah - dalam memperingati hari ulang tahun, sistem kalender apa yang digunakan? Budaya negara manakah yang digunakan? Apakah sepenting itu memperingati hari ulang tahun? Apakah ulang tahun disyari'atkan dalam Islam?


=======================================================================


Bismillaah,
Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh!

Hai teman-teman, maafkan penulis menghilang beberapa bulan ini eheh. Penulis gausah bercerita tentang kesibukan selama ini ya, tidak penting dan bisa langsung ke inti cerita saja. Seperti pendahuluan yang dituliskan penulis di atas, tulisan kali ini akan menceritakan beberapa humble opinion penulis mengenai ? (mengenai apa saudara-saudara?) Yap! Mengenai per-ulang tahunan~



Karena ini adalah bulan Oktober, dan banyak orang keren yang lahir di bulan Oktober B-)


Pandangan berikut ini didapat dari berbagai obrolan dengan orang lain, dengan berbagai latar belakang, pergalauan diri sendiri, dan juga ilmu yang didapat dari orang lain. Namun pada penarikan kesimpulan, tentu pendapat penulis tidak bisa terlalu dijadikan referensi. Seperti judul blog ini, penulis hanya ingin berbagi : "Just Another Point of View" :)

Adapun jika teman-teman menjadi haus untuk mencari kebenaran yang hqq , maka silahkan mencari dan bertanya. Jangan nanya ke penulis :)) Silahkan bertanya kepada para ulama dan asatidz yang In syaa Allaah jauh lebih berilmu dan memiliki faedah-faedah yang lebih banyak dibandingkan penulis. Kalau ternyata teman-teman super sibuk, silahkan ketik di mesin pencari "Ulang tahun dalam Islam". Akan muncul contoh-contoh di bawah :


Hasil pencarian "Ulang tahun dalam Islam" (sumber: dok. pribadi)

Jangan lelah mencari kebenaran, teman-teman. Dan bagi yang sudah menemukan kebenaran hqq, tuntunlah teman-teman yang belum dengan cara sebaik mungkin. Jangan mengkafiri dan selalu berbaik sangka, atau terus berdo'a agar kita dan mereka meninggal dalam keadaan yang terbaik, dalam keadaan bertaubat, dalam keadaan Islam, dan keadaan yang husnul khatimah

Aamiin.

=======================================================================

Kira-kira, ada berapa macam kalender yang telah digunakan untuk menentukan "tahun" ? Di Indonesia sendiri, ada beberapa jenis kalender seperti Masehi, Hijriyah, Jawa, Sunda, Saka, Saka Bali, dan masih banyak lagi. Jika kita bertanya tentang "tahun berapakah saat ini?" maka jawabannya pun bisa bermacam-macam : 2017 Masehi, 1438 Hijriyah, bahkan salah satu kanal Youtube favorit penulis, Kurzgesagt - mengusulkan tahun ini adalah tahun 12017 dalam videonya.

Di negara yang berbeda, pemberian umur seseorang dilakukan dengan cara yang berbeda pula. Kebanyakan orang menggunakan kalender Masehi sebagai patokan umurnya, dengan definisi "umur 1 tahun adalah orang yang sudah berada di luar rahim ibu selama 1 tahun = 365 hari". Beberapa negara seperti Korea dan China, mendefinisikan "umur 1 tahun adalah ketika seseorang baru keluar dari rahim ibu". Penulis sempat bertengkar dengan teman penulis mengenai umur masing-masing :D

Percakapan penulis dengan kawan pena di China, setahun yang lalu (sumber:dok. pribadi)


Oh iya, beberapa negara juga menetapkan bahwa 1 Januari adalah hari dimana semua orang di negara tersebut bertambah umurnya. Mungkin, agar bisa menghemat biaya pesta ulang tahun kali ya :))

Sekarang, berapakah umur penulis? Kembali ke pertanyaan-pertanyaan di atas, tergantung penulis menggunakan sistem pemberian umur yang mana. Pada akhirnya, sistem tahun dan pemberian umur ini adalah hasil dari kesepakatan beberapa orang, dan bergantung pada perspektif orang tersebut. Perbincangan ini serasa hambar jika penulis tidak mengutarakan pendapat mengenai "waktu".

Pendefinisian detik (sumber :Wikipedia[2] )

Bagi penulis, pendefinisian "1 detik = radiasi atom bla bla bla, 1 hari = 1 kali rotasi bumi, 1 tahun =" dan masih banyak lagi, adalah hanya suatu cara bagi manusia untuk melakukan pengukuran terhadap waktu. Sama seperti satuan panjang atau berat, agar masing-masing manusia bisa mengukur waktu dalam kesepakatan bersama. Namun seperti yang terlihat saat ini, penulis bahkan bisa saja membuat sistem waktu sendiri - misal mendefinisikan 1 minggu ada 4 hari : Onde, Mande, Tusde, Wenesde. Maka pendefinisian 1 bulan dan 1 tahun pun bisa menyusul kemudian. It's all about perspective and mutual agreement.

Setelah mengetahui pentingnya pengukuran waktu, apakah ulang tahun juga penting? Jika ternyata ketika seseorang ulang tahun, maka akan didoakan keberkahan umurnya, diberi kado, kue, dan kejutan, maka penulis berharap bahwa setiap hari adalah ulang tahun penulis! Karena mbok ya tahunnya kan tahun yang dibuat sendiri eheh. Tapi kalau ternyata jadinya harus traktir makan setiap hari, hmm ngga jadi deh.


Sekarang, bagian yang paling kontroversional. Tarik nafas dalam-dalam. Jangan lupa buang nafas. Silahkan bernafas normal kembail.

Penulis sendiri ingin sekali berperilaku di dunia ini dengan mencontoh the first most influential on the earth, manusia terbaik yang tidak hanya mengukir namanya dalam buku sejarah, tapi beliau juga berhasil mengukir namanya di hati orang-orang jauh setelah zamannya, dan paling penting telah mengukir namanya di langit. Dan SEPENGETAHUAN PENULIS (maaf kalau pengetahuan penulis sedikit sekali), bahwa Rasulullaah shallallaahu 'alaihi wa sallam tidak mengucapkan selamat milad ataupun mendoakan keberkahan umur seseorang pada hari kelahirannya saja. 

Maka dari itu, penulis juga melakukan hal yang sama. Tidak merayakan hari ulang tahun sendiri, tidak mengucapkan selamat ulang tahun pada orangtua, dan tidak juga membuat spesial hari kelahiran Rasulullaah shallallaahu 'alaihi wa sallam.

Bagi teman-teman yang mungkin tau riwayatnya, silahkan cantumkan di kolom komentar ya, penulis ingin menambah sudut pandang yang baru juga :)

=======================================================================

Ulang tahun sering dijadikan sebagai momen bersyukur dan bersenang-senang karena masih diberikan umur hingga saat itu. Ulang tahun juga kadang dijadikan sebagai momen renungan bagi seseorang karena waktunya di dunia telah berkurang dan semakin dekat jaraknya dengan kematian. Tapi hey! Apakah harus menunggu 1 tahun Masehi untuk melakukan hal tersebut? Kenapa tidak menggunakan tahun Hijriyah saja, yang waktunya relatif lebih sedikit - sehingga bisa dilakukan lebih sering? 

Bahkan, kenapa kita tidak bersyukur dan merefleksikan perbuatan diri sendiri, setiap hari?

Dalam Islam sendiri, telah jelas bahwa manusia berada dalam kerugian dan digambarkan dalam waktu yang terus berjalan dan akan habis [3], Maka introspeksi umur sebaiknya tidak dilakukan setahun sekali, tapi setiap hari - agar tidak menjadi manusia yang menyesali diri sendiri.

Penulis TIDAK MELARANG teman-teman untuk mengucapkan ulang tahun kepada penulis. Tapi penulis sangaat berharap, bagi teman-teman yang ingin memberikan penulis kado atau kue, maka penulis sangat terbuka, setiap hari apapun, boleh - tidak harus menunggu hari ulang tahun :))
Bagi yang ingin mendo'akan keberkahan penulis, juga sangat ditunggu do'anya, kalau bisa setiap hari ya, setiap shalat :)

Semoga kita tidak termasuk orang yang mengalami kerugian - bisa mensyukuri umur yang telah diberikan, dengan melakukan usaha terbaik dalam kehidupan kita :')
Semoga bisa mencontoh Rasulullaah shallallaahu 'alaihi wa sallam, diberi kelapangan hati untuk menerima ilmu dan hidayah dari-Nya.

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh.

PS : Kenapa penulis membuat tentang tulisan ini pada hari ini? Tidak ada hubungannya dengan ulang tahun penulis, ini hanya karena banyak teman-teman penulis yang lahir di bulan Oktober. Dan mayoritas adalah orang yang dekat dengan penulis :)

*berbagai ucapan ulang tahun dalam berbagai bahasa. Dimulai dari paling awal : Bahasa Indonesia; Bahasa arab (terjemah : Semoga Allah memberkahi umurmu) ; Bahasa Sunda; Bahasa Inggris; Bahasa Italia; Bahasa Jawa; Bahasa Jerman; Bahasa Jepang;

4 comments:

  1. Great post sih. Semangat dan jangan lelah menulis!

    ReplyDelete
  2. What a stuff of un-ambiguity and preserveness of valuable familiarity
    on the topic of unexpected feelings.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Well, that's the point of another point of view :)

      Delete