Thursday, November 24, 2016

LKM II ITB - Adab Bertamu


Bismillaah... Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh~

 Halo halo teman teman~ maaf saat ini penulis sedang hectic menyelesaikan amanah perkuliahan ._.
Tapi dibalik kesibukannya dalam mengerjakan tugas akhir, penulis tidak lupa bekerja dan mencari penghasilan untuk menafkahi.... dirinya sendiri. 

Ini salah satu hikmah yang didapat penulis saat "bekerja" mencari nafkah :D
Rabu malam, 2 November 2016 lalu - penulis bermaksud untuk mendaftar menjadi volunteer di suatu event di Jakarta - biar dapet kecengan *eh - kenalan *eh - penghasilan maksudnya haha. Saat ingin mendaftarkan diri di Instagram (Iya, penulis punya instagram : rfathulazhar) tiba-tiba terfikirkan buat bantu publikasi acaranya Salman ITB ke kang Luthfie - eh malah ditawari untuk jadi fasilitator di acara Latihan Kepemimpinan Mahasiswa (selanjutnya ditulis LKM) II ITB 2016.

Apa itu fasilitator ? Fasilitator adalah orang yang bertugas untuk memberi fasilitas - pada acara ini, bisa dibilang panitia x'D Lebih spesifiknya sih sebagai logistik, tapi pada hari-H fleksibel juga masuk ke acara, walau ga sampe ngurus perizinan maupun perdanlapan, yah, jadi orang teater ada, jadi pengawas ada, dokum bisa, time keeper oke~

Hingga datang hari-H, berangkatlah kami para fasilitator dan seluruh peserta ke SECAPA AD Bandung dari Lapangan Basket ITB pada pagi hari - dimana saat itu penulis masih khawatir sekali karena draft laporan Tugas Akhir penulis harus dikumpulkan hari itu juga T_T Tapi yaa solved akhirnya... mungkin. Semoga ga kebawa sampai sekarang :')

Acaranya? Lumayan, ada pengenalan lingkungan dan aturan di SECAPA AD Bandung, sambutan, apel, materi, games, acara-cara kepemimpinan gitu lah. Sampai pada malam terakhir menginap... ada satu acara yang belum pernah penulis alami di acara-acara lain. Sesi yang sebenarnya sudah menjadi common sense untuk dilakukan - namun tergerus oleh perkembangan zaman.

 Sesi silaturahmi antara tuan rumah dan panitia.

Silaturahmi kepada yang empunya rumah, karena sejatinya saat itu kita adalah tamu. Dari sekian banyak adab bertamu yang diajarkan dulu saat sekolah, ternyata hal yang satu ini sering sekali luput dari pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari. Mengenal tuan rumah, dan juga memperkenalkan diri agar dikenal tuan rumah. Selain untuk keamanan rumahnya, tuan rumah jadi bisa memberikan pelayanan lebih agar sang tamu merasa menjadi raja - dalam konteks positif - dan mempererat silaturahmi pada dua belah pihak.

Mahasiswa sebagai tamu
Dan tidak hanya saat acara-acara saja. Penulis sebagai mahasiswa sering mendapat keluhan dari tetangga maupun dari pejabat RT RW sekitar, bahwa zaman sekarang sudah jarang sekali ada silaturahmi dari para mahasiswa yang menetap sementara di daerah tersebut. 

"Mereka baru datang ke kantor kami pas ada barang kecurian aja"

Hm... Seperti itukah tamu seharusnya bertindak ? "Datang disaat ada butuhnya" itu slogannya seorang teman, bukan tamu x'D Tapi hey, ini serius - kita ini tamu loh. Sebagai orang yang merantau dan menetap di suatu daerah, apalagi namanya kalau bukan tamu? Lantas... kenapa tidak memperkenalkan diri kepada tuan rumah? Ada juga slogan yang sudah sangat jarang dilakukan oleh orang-orang zaman sekarang:

"Tamu lebih dari 1x24 jam wajib lapor" [1]

Dari sekian banyak adab bertamu, hal ini sering sekali dilupakan. Dengan melaporkan keberadaan kita, maka pejabat sekitar, penduduk sekitar, akan tahu bahwa kita menetap di daerah mereka. Mereka akan tahu bahwa orang yang suka keliaran jam 3 itu ternyata ngekos di rumah itu, dan bukan maling. Dengan melapor, penduduk akan bersikap ramah terhadap kita karena kita akan dianggap sebagai tamu yang beradab, dan patut untuk diberikan pelayanan yang layak.

Belum lagi sebagai tamu, seringkali kita melanggar peraturan peraturan setempat. Penulis paling sebel sama orang yang pulangnya jam 3 tapi motornya ga dimatiin -"- Oke fine saya sih tidak masalah, belum tidur juga jam segitu *eh curhat*. Tapi mbo ya pikirkan penduduk setempat yang baru pulang kerja, atau mungkin anaknya baru bisa tidur jam segitu... Sebagai tamu, kita kadang-kadang bertingkah (sangat) kurang ajar (sekali).

Yaa alhamdulillaah kalau situ pembaca udah sering kenalan sama penduduk asli di satu acara atau kasus-kasus lain, kebetulan penulis ini cuma berbagi ke orang yang belum melakukan :v

Manusia sebagai tamu
Tau gak, apalagi yang sering kita lupakan bahwa kita itu adalah seorang tamu ? Yak, manusia adalah tamu di bumi ini, di dunia ini. Telah jelas bahwa manusia hidup hanya sementara, dan manusia tidak memiliki bumi maupun dunia ini seutuhnya. Manusia tidak berhak untuk bertindak semena-mena karena.... ya karena manusia tidak memiliki apapun di bumi ini.

Seringkali bahwa penulis menjadi tamu yang kurang ajar karena tidak mengenal siapa tuan rumahnya. Penulis menjadi tamu yang kurang ajar karena melanggar aturan-aturan tuan rumah, dan tidak melaksanakan adab-adab bertamu yang sepatitnya dikerjakan. Disini proses introspeksi dirinya penulis serahkan ke masing-masing aja ya....

Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih buat teman-teman yang mau bertamu dan membaca tulisan ini >_< Penulis meminta maaf sebesar-besarnya jika masih belum bisa menjadi tamu yang baik dan beradab. Semoga kita diberi kekuatan dan kesadaran untuk mengingatkan satu sama lain~

Oh iya, ini dokumentasi LKM kemarin, tapi isinya kebanyakan peserta.. buat fasilitatornya sih katanya belum diupload haha. Sedot aja langsung ke TKP gan~


Wa billaahi taufiq wal hidayah, 
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh~



2 comments:

  1. whoah this weblog is great i love reading your posts. Keep up the great work!
    You know, a lot of persons are searching around for this information, you can help them greatly.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Welp I just found this comment and I touched by it, big thanks

      Delete